Minggu, 02 September 2018

TEKNIK DASAR EVAKUASI VERTICAL RESCUE

Hasil gambar untuk vertical rescue

Usaha pertolongan ini sebenarnya memerlukan keterlibatan beberapa pihak/ aspek. Aspek medis, komunikasi, teknik dan masih banyak lagi. Pada kesempatan ini kita hanya membahas masalah evakuasi pada medan-medan vertikal. Pada proses pertolongan ini ada beberapa hal yang harus selalu kita ingat :

a Safety Procedure
Hasil gambar untuk vertical rescue safety procedure

Safety procedure adalah prosedur untuk keselamatan korban maupun penolong sendiri selama proses evakuasi, biasanya merupakan perhitungan jumlah pengaman yang terpasang.

b.Prinsip pemindahan beban

Gambar terkait

Prinsip pemindahan beban adalah berbagai kondisi dan cara yang harus dilakukan untuk memindahkan beban baik dari suatu lintasan tali ke lintasan yang lain maupun pemindahan beban korban ke penolong. Untuk dapat melakukan hal di atas kita harus terlebih dahulu mengetahui peralatan yang kita pakai, baik jenis, fungsi, maupun prinsip kerja dari peralatan tersebut.



c.Kasus beban


Kasus yang paling besar ditemui pada suatu operasi vertical rescue adalah beban, terutama pada saat evakuasi korban ke atas (lifting). Dengan beberapa sistem yang ada kita bisa mengurangi beban selama proses evakuasi.

d. Instalasi yang dibuat baru selalu memperhitungkan arah gaya yang ada atau yang harus diciptakan.

Arah gaya yang dimaksudkan adalah berhubungan dengan bentuk instalasi yang dirancang, hal ini digunakan untuk memperhitungkan gaya yang harus diciptakan untuk mengangkat korban ke atas, dan berhubungan dengan kekuatan tambatan serta peralatan.



I. Peralatan Vertical Rescue
Gambar terkait

Dalam sebuah instalasi vertical rescue ada beberapa peralatan tambahan yang digunakan. Peralatan ini dipakai untuk tujuan dan kondisi yang berbeda. Peralatan tersebut berupa :


a. Pulley
Gambar terkait

Alat ini berupa sebuah katrol (kerekan), dan mempunyai fungsi sebagai :

Pembelok arah lintasan yang bergerak, yaitu untuk “ Human Deviation dan Adjustable Pulley Rig“ .

Tambatan atau tempat menggantungkan korban/ penelusur ketika melewati lintasan horisontal

Membelokkan arah gaya dan untuk memaksimalkan gaya yang diciptakan.

Meringankan beban yang ditarik.

Ada beberapa macam pulley yang biasa digunakan :

1. Ultra Legere Pulley
Gambar terkait
Pulley jenis ini hanya berupa roda, tanpa as penyangga. Pemakaian pulley ini harus dengan menggunakan hart atau oval carabiner. Digunakan untuk kedaan darurat saja, seperti transfer barang, adjustable pulley rig.

2. Oscillante Pulley
Hasil gambar untuk Oscillante Pulley

Pulley jenis ini sangat ringan, mempunyai dua sisi pengapit (pipi) yang bisa bergerak, dipakai dengan oval carabiner. Digunakan untuk menarik beban yang tidak terlalu berat. Biasa digunakan untuk membelokkan arah tali pada Z-rig system, adjustable pulley rig maupun membuat human deviation.

3. Tandem Pulley
Hasil gambar untuk Tandem Pulley

Jenis ini mempunyai sisi yang tidak bisa bergerak. Berbentuk seperti penggabungan dua buah fixe pulley. Pulley ini digunakan untuk pengurangan beban yang ditarik, dan paling ideal digunakan untuk tyrolean karena akan memperkecil sudut diantara dua sisi tali yang mendapat gaya, dan memperkecil friksi antara roda dengan tali.



4. Fixe Pulley
Hasil gambar untuk Fixe Pulley

Pulley dengan kedua sisinya tidak bisa bergerak, dipasang dengan menggunakan oval carabiner. Biasa digunakan untuk membuat perangkat hauling, tambatan korban/ penelusur pada tyrolean, maupun untuk model instalasi rescue yang lain.

5. Rescue Pulley.
Hasil gambar untuk Rescue Pulley.

Mempunyai dua sisi yang bisa bergerak, dengan lobang untuk penambatan carabiner lebih lebar dan berbentuk segitiga sama sisi, dirancang untuk dapat dipasang tiga carabiner. Jenis ini paling kuat untuk proses penarikan beban yang berat, dan variasi instalasi rescue yang lain.

Kita harus tahu prinsip kerja dari pulley, walau berupa roda yang bergerak, tapi tetap mempunyai friksi (fs). Sebagai contoh ketika ada benda dengan berat (P) 80 kg kita bisa mengangkatnya langsung dengan gaya F=P, tetapi dengan menggunakan pulley yaitu membelokkan arah tali (seperti menimba) kita memerlukan gaya sebesar F = P + fs .

Agar kita dapat mengangkat beban dan hanya memerlukan setengah atau bahkan kurang dari gaya normalnya (Fx=0.5 Fn) kita perlu untuk membuat sebuah instalasi khusus.

Disamping hal tersebut diatas masing-masing pulley juga mempunyai “Working Load “ dan “Breaking Load”. Working Load yaitu beban maksimal atau gaya maksimal yang bisa diterima pulley agar bisa bekerja normal, sedang breaking load yaitu beban maksimal yang menyebabkan pulley tersebut rusak/ patah.

b. Ascender
Hasil gambar untuk Ascender

Dalam SRT alat ini digunakan sebagai alat untuk memanjat tali. Dalam instalasi vertical rescue alat ini berguna sebagai pengunci tali (hauling), penarik beban dan ascending belayer.



c. Descender
Hasil gambar untuk descender climbing

Dalam SRT alat ini digunakan sebagai alat untuk menuruni tali (descending). Dalam instalasi vertical rescue alat ini digunakan dalam instalasi lowering, maupn descending belay.

d. Roll Module
Hasil gambar untuk Roll Module climbing

Dalam suatu pembuatan lintasan/ instalasi rescue kita juga harus selalu memperhatikan keamanan alat, salah satunya adalah tali. Untuk menghindari gesekan tali dengan tebing dalam penelusuran goa kita biasa menggunakan padding, ataupun memasang variasi anchor (intermediete, deviation).



Dalam instalasi rescue kita friksi bisa kita hilangkan dengan variasi anchor. Di sini pemakaian padding tidak bisa selalu digunakan, karena sebagian tali yang harus dilindungi adalah tali yang bergerak. Dalam kasus seperti ini kita bisa menggunakan “Roll Module”, alat ini berfungsi sebagai pelindung, mengarahkan tali, maupun landasan untuk tali yang bergerak. Alat ini berupa berbentuk seperti kotak yang didalamnya ada roller (tabung berputar).



e. Peralatan Rigging
Hasil gambar untuk Peralatan Rigging climbing

Hampir semua peralatan rigging digunakan untuk pembuatan lintasan vertical rescue. Yang perlu diperhatikan dan perlu pertimbangan adalah perhitungan kekuatan, baik tambatan maupun peralatan yang digunakan. Dalam hal ini diperlukan kekuatan ekstra, karena dalam kondisi tertentu ada hal-hal yang memungkinkan lintasan yang dipakai harus mendapat beban yang lebih besar. Dalam lintasan rescue anchor deviasi menggunakan pulley karena tali yang ditarik keluar dari arah titik friksi, bergerak ketika ditarik/ diulur.
Share:

Header AD

Iklan
Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Cari

Cari Blog Ini

Labels

BTemplates.com

Pages - Menu

Labels